Tuban, K2RNews.com – Beberapa petani di wilayah Kecamatan Soko Mengeluh adanya praktik penjualan pupuk bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), bahkan ada yang menjual di luar kios resmi dengan harga yang lebih tinggi. Meskipun pemerintah telah menetapkan HET, beberapa kios dan pengecer diduga menjual pupuk dengan harga yang lebih mahal dari ketentuan. (20/07/25).
Mbak Ndur Pengelola Kios Pupuk Bersubsidi “CM. BAROKAH” Dsn. Nganten, Desa. Sokosari, Kec. Sokosari – Tuban. Menjelaskan Jika “Harga Sudah Sesuai Dengan Kesepakatan Asosiasi, Namun Tsrkait Nama Daripada Asosiasi tersebut tidak di sebutkan oleh Pengelola Kios Pupuk Bersubsidi Tersebut.”
Namun dalam penjelasan tersebut Mbak Ndur tidak menyebutkan harga penjualan pupuk bersubsidi tersebut karena Mbak Ndur hanya sebagai anggota daripada Asosiasi tersebut.
Di tempat yang berbeda, Maryono salah satu kios pupuk bersubsidi “Gemilang” yang juga di tuakan dalam Asosiasi tersebut membenarkan dengan adanya penjualan pupuk bersubsidi diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Dalam kondisi seperti ini Para Petani sangt merasa di rugikan dengan adanya Harga Pupuk yang sangat mahal.
BC (inisial) salah satu petani Desa. Sokosari sangat mengeluh dengan adanya praktik penjualan pupuk bersubsidi yang sangat mahal, dimana dalam penetapan HET Tersebut Untuk Urea di banderol dengan harga 2.250/Kg atau 112.500/sak dengan berat 50 Kg dan NPK 2.300/Kg atau 115.000/sak dengan berat 50 Kg. Namun harga twrsebut sangat berbeda dengan harga yabg ada di lapangan dimana Harga untuk ke dua pupuk tersebut di banderol dengan harga 135.000 sampai 150.000/sak dengan berat 50 Kg. Kami warga para petani sangat berharap pemerintah ataupun Aparat Penegak Hukum (APH) dapat menertibkan praktik penjualan pupuk bersubsidi tersebut agar petani tidak merasa terbebani.
(Red)
