JAKARTA, K2RNews.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa Polri terus mendukung penuh program pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat melalui pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hingga September 2025, tercatat sudah ada 617 SPPG yang dibangun di berbagai daerah.
Dalam kunjungan ke SPPG Polres Semarang, Selasa (23/9/2025), Kapolri menjelaskan bahwa Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah prioritas. “Untuk Jawa Tengah, saat ini ada kurang lebih 73 SPPG, dan ke depan ditargetkan mencapai 100 SPPG,” ujar mantan Kabareskrim tersebut.
Menurut data Polri, fasilitas tersebut diproyeksikan melayani 2.159.000 penerima manfaat dan menciptakan 30.850 lapangan kerja baru. Jenderal Sigit menegaskan pembangunan ini akan terus dipercepat hingga akhir tahun agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat berjalan optimal.
Ia juga menekankan pentingnya kontrol mutu terhadap setiap makanan yang diproduksi. Kapolri meminta agar seluruh jajaran menerapkan uji keamanan pangan mulai dari proses memasak hingga distribusi, sehingga makanan yang sampai ke tangan masyarakat dalam kondisi higienis dan siap konsumsi.
Dari total 617 SPPG, sebanyak 103 telah beroperasi, 31 dalam tahap persiapan, dan 483 masih dalam proses pembangunan. Salah satu yang baru beroperasi adalah SPPG Pabelan Polres Semarang yang berdiri di atas lahan 3.000 m² dengan dapur 400 m², mes pekerja 40 m², dan pos satpam 20 m². Fasilitas ini mempekerjakan 50 orang dan melayani 3.497 penerima manfaat dari berbagai kalangan.
Selain pembangunan SPPG, Polri juga terlibat dalam penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui program gerakan pangan murah. Hingga kini, tercatat sebanyak 72.567 ton beras telah disalurkan oleh Polri di 54.454 titik lokasi.
Kapolri menyebutkan, dari jumlah tersebut sekitar 20 ribu ton beras disalurkan di wilayah Jawa Tengah. “Paling tidak 27 persen beras SPHP ini turut dibantu disalurkan oleh jajaran Polri,” jelasnya.
Ia berharap langkah tersebut dapat membantu masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga beras. “Dengan adanya distribusi ini, diharapkan ketersediaan beras, baik medium maupun premium, tetap terjaga dan harga tetap stabil di pasaran,” pungkas Jenderal Sigit.
(Suwarno)
