Blitar, K2RNews.com — Di bulan Suci Ramadan ini warga Blitar merasa resah dengan maraknya penjualan miras jenis arak bali dan ciu di tengah-tengah pemukiman masyarakat. Penjualan miras ini bahkan dilakukan secara terbuka dan tanpa ada tindakan tegas dari aparat keamanan setempat.
Menurut warga setempat, penjualan miras ini telah berlangsung lama dan semakin marak ramai tak terbendung di bulan Suci Ramadan. Mereka khawatir bahwa peredaran miras ini dapat merusak generasi bangsa dan mencoreng citra Kota Blitar sebagai Kota Patria.
“Kami sangat resah terhadap penjual miras ini yang tak mengenal waktu dan setiap harinya banyak anak muda yang keluar masuk maupun berbelanja minuman keras di wilayah pemukiman masyarakat tanpa memikirkan dampak negatif yang ditimbulkannya,” Kata seorang warga setempat. (29/03/25).
Penjualan miras ini dilakukan di beberapa lokasi, termasuk di Jalan Jendral Sudirman, Jagoan, Ponggok, ( Loco ) nama inisial dan di Dusun Sidomulyo, Sidorejo, Ponggok ( Kamto ) Nama inisial penjual miras yang berada di Kabupaten Blitar. Penjual miras ini bahkan berkedok sebagai warung kopi untuk mengelabui aparat keamanan.
Warga setempat berharap bahwa aparat Polres Kabupaten Blitar sebagai pihak berwenang setempat dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap penjual miras ini. Mereka juga berharap bahwa pemerintah setempat dapat memperkuat pengawasan dan penertiban terhadap peredaran miras di wilayah tersebut.
Pasal pidana untuk para pelaku pengusaha penjual miras adalah 6 bulan kurungan dan denda 10 juta. Warga setempat berharap bahwa hukuman ini dapat diterapkan secara tegas dan adil untuk menghentikan peredaran miras di wilayah tersebut.
Dengan adanya aduan keluh kesah dari masyarakat ini di harapkan kepada Polres Kabupaten Blitar Polda Jatim dengan segera secepatnya dapat melakukan penindakan secara tegas terhadap pelaku pengusaha ini agar memberikan efek jera serta memberikan rasa aman serta nyaman kepada seluruh masyarakat Blitar.
( Red )
